Sabtu, Juli 06, 2013

Bidadari Seorang Imajiner

Bidadari anganku, semoga Allah selalu memberkahimu. Terlalu lancang bagiku untuk mengatakan sesuatu yang aku belum memahami tentangnya, yeah……, tentang cinta, tentang perasaan. Semoga Allah mema’afkan kesalahan-kesalahanku.
Bidadari anganku, aku terlanjur memberikan ruang kepada cinta ini untuk berkelana ke relung-relung terdalam hati ini. Tapi aku tidak ingin ia mengakar dan kemudian memperbudakku, aku tidak mau hukuman itu disegerakan bagiku. Ku sandarkan saja cintaku pada-Nya. Hasbunallahu wa ni’mal wakiil 
Bidadari anganku, tentang menyayangi bagiku bukanlah hanya ucapan termanis dari mulut, “honey, aku sayang kamu” bukan itu! Wahai bidadari, menjaga perasaan, hak-hakmu sebagai wanita, membantu sebisaku, dan mendo’akanmu merupakan hakikat menyayangi bagiku. Innallaha ghafurur rahiim
Bidadari anganku, tahukah kamu? Bagaimana aku dapat mencintaimu, sementara separuh nafasmu masih berhembus untuknya. Bagaimana mungkin bila engkau bersamaku, sedangkan ketulusan cintamu tidak. Aku tidak mau ada kepahitan rasa dalam kebahagiaan cinta, aku tidak mau menyakitimu dan juga diriku. Aku tidak ingin suatu hari nanti engkau menyesal. Bukankah cinta itu melahirkan kedamaian, bukanlah kehancuran. Jikalau engkau ditakdirkan untukku, insya Allah kita akan dipersatukan. Innallaha kaana bikulli syai’ing qodiir
Bidadari aganku, ku panjatkan saja do’aku pada-Nya,
“Wahai tuhanku, sesunguhnya aku memohaon kepada-Mu memilih mana yang baik menurut pengetahuan-Mu dan aku memohon kepada-Mu untuk memberi ketentuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon anugerah-Mu yang agung karena sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa dan aku tidak kuasa, Engkau maha mengetahui dan aku tidak mengetahui, dan engkaulah dzat yang mengetahui segala yang gaib. Wahai tuhanku, apabila  Engkau ketahui bahwa sesungguhnya perkara ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan baik pula dalam akibatnya, maka tetapkanlah perkara ini padaku dan mudahkanlah ia, kemudian berilah berkah kebaikan padaku. Dan apabila Engkau ketahui bahwa sesungguhnya perkara ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan buruk pula akibatnya, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku daripadanya dan tetapkanlah yang baik bagiku dimanapun saja berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya”
“Wahai tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu untuk tetap mencintai-Mu dan cintanya orang yang mencintai-Mu serta beramal yang bisa menyampaikan kepadaku untuk mencintai-Mu. Wahai tuhanku,
jadikanlah cinta-Mu melebihi cintaku tehadap diriku sendiri, keluargaku dan air yang sejuk”.
Bidadari anganku, semoga Allah mencintaimu, dan juga aku.

Ttd
Joni Baron

0 komentar: